Menjaga lisan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan penuh berkah. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan terbaik dalam setiap aspek kehidupan.
Jamaah yang dirahmati Allah, pada kesempatan yang berbahagia ini, mari kita renungkan bersama betapa pentingnya menjaga lisan. Lisan adalah karunia yang luar biasa, namun ia bisa menjadi sumber kebaikan atau keburukan, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis ini, kita diingatkan bahwa salah satu tanda keimanan adalah bagaimana kita menjaga perkataan. Setiap kata yang kita ucapkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Karena itu, bijaklah dalam berbicara, jangan sampai lisan kita menyakiti hati orang lain, atau bahkan mengarah pada fitnah dan kebohongan.
Berbicara tentang lisan, izinkan saya menyampaikan pantun:
Ke pasar membeli buah nanas,
Di perjalanan bertemu teman.
Jika lisan kita terjaga dengan jelas,
Insya Allah hati pun tenteram dan aman.
Oleh karena itu, mari kita sama-sama berusaha memperbaiki diri dengan menjaga lisan. Ucapkan hanya yang baik dan bermanfaat. Jika tidak ada hal baik yang bisa kita katakan, lebih baik kita memilih diam, karena diam adalah bagian dari hikmah.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita agar selalu menjaga lisan kita dan melindungi kita dari keburukan akibat lisan yang tak terkendali.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar